Ini postingan lama tapi aku sendiri ingin me-refresh memori bagaimana aku bahagianya dalam proses memasuki lembar baruku setengah tahun lalu.
That's MY WEDDING!! =D
How come, yang sebelumnya aku tidak pernah membayangkan dan mengenal dia pun baru beberapa minggu dan kita memutuskan untuk menikah. Yah, lebih tepatnya aku menerima dari ajakan dia perkenalan awal dahulu, berniat tidak main-main dengan wanita dan ingin segera menikah. Aku juga tidak tahu kenapa bisa menerima ajakannya. Sosoknya yang galak dan suka ngelantur guyonannya mengingatkanku pada Alm. Bapak. Karrena dari kecil aku lebih dekat dengan Bapak daripada Ummi, sehingga sepeninggal beliau aku seperti mendapatkan kembali sosok bapak yang aku rindukan.
Awal perkenalan saat aku menjadi among tamu di pernikahan Mbak Putri - Pasangan Ta'arufnya (Lupa namanya siapa.. ;p) 3 Februari 2013. Dia cuma lewat BBM aja. Awal mula kenalan dia mempromosikan diri mencari istri dambaan dan tidak mau pacaran (seperti ta'aruf). Lalu aku promote ke BFF (suprik, ndos2), tapi melihat dari foto dia langsung bilang tidak sreg dan ga cocok dengan kepribadiannya (How comeeeee???!!!). Dia mengaku sudah terbiasa membaca dari mimik wajah karena dia bekerja menjadi marketing bank. Oh iya, namanya yang sekarang menjadi suamiku itu Joko Mantoro. Dengan jujur dia ingin mendekatiku dan terbilang nekat karena aku sudah punya pacar saat itu. Dia memintaku untuk memilih, pacarku saat itu dan ibuku mengetahui hal ini. Ibuku yang notabene sering mendoakan hal aneh-aneh dan kalo aku tidak menurutinya sering berakibat buruk memintaku untuk memilih calon suamiku itu. Si Mantan Pacar langsung mengamuk dan keluar semua tabiat jeleknya yang mana mengeluarkan semua kata-kata binatang dan mengataiku b*****y dan memukul tanganku. Sudah dua kalinya dia mengataiku seperti itu. Hal itu diketahui langsung ma ibuku karena saat mantan mengumpat diketahui oleh suprik(BFF-ku) dan melapor ke ibuku karena setelah kejadian itu aku sakit panas dan maag (semalaman dibonceng dari salatiga-batang dan batang-semarang kondisi ngebut dan beberapa kali mengancam untuk menabrakannya ke tronton tanpa ada istirahat dan makan/minum). Yah itulah masa lalu. Mantanku juga meneror Mas Joko habis-habisan, tapi ditanggapi santai olehnya.
Aku ga mau jawab apa-apa dan meminta untuk mantanku dan Mas Joko untuk pergi aja. Ga mau nemuin dua-duanya. Ga mau mikir dua-duanya. Aku juga sempetin ke Jakarta dan ambil cuti selama 2 hari. di awal bulan April 2013. Maen dengan ndos2, nginep di kosannya dan share anything, nginep di tempat Mas Hari dan Mbak Ajeng di Depok (ketemu dengan keponakan-keponakan lucu - Mika dan Lintang).
Pas Di Jakarta Mas Joko menghubungiku, dia bilang gapapa biar aku ga stress katanya (wakaka!). Dan di hari minggu aku habis landing di semarang. Aku kira dijemput langsung sama Mas Joko(prasangku saja), yaudah naek taxi dan bis. Setelah sampe bawen Mas Joko hubungi dan dia ketiduran, minta aku turun di bawen dan dia langsung datang.
Seminggu kemudian ada nikahan Mbak Diah (temenku BFI Finance), aku ngajak Mas Joko aja untuk akomodasi (Jauh rumahnya mbak Diah di Merak Mati.. hehe). Sempet ga mau anterin karena aku minta kembaran baju, yaudah deh terserah dia pake apa (koloran ya gapapa). Habis itu udah sampe di tempat Mbak Diah. Disana sedang arak-arakan ke Masjid untuk akad, ternyata calon suami Mbak Diah itu mantan AO Mas Joko di Danamon Simpan Pinjam (di DSP Mas Joko menjadi kepala cabang Temanggung). Sapa dinyana??! hehe
Aku sama Mas Joko hubungan melalui BBM dan jarang sekali ketemu, weekend-ku saat itu diisi dengan anter barang baju dan jualan tupperware. Jadinya dia males muter-muter ikuti kegiatanku. Ketemu lagi selang hampir sebulan kemudian, dan dia meminta aku untuk mau diajak nemui orang tuanya di rumah (Wah.. ketemu camer...). Setelah itu ketemu orang tuanya dan orang tuanya setuju karena tergantung dari anaknya sendiri.
Proses kami menuju pernikahan berlangsung singkat karena ketemu dengan calon mertua di akhir Mei 2013 dan selang dua minggu ibunya meminta Mas Joko untuk proses Gedok Pintu (dalam bahasa indonesia seperti proses menanyakan apakah si gadis belum ada yang punya dan mau menerima lamaran dari si bujang). Aku syok saat itu, karena proses yang begitu cepat. Tanggal 28 Juni 2013 merupakan tanggal lamaranku yang ternyata di saat itu langsung ditentukan tanggal pernikahan. Seneng banget rasanya saat itu, bener-bener ga kebayang bagaimana aku bisa menikah secepat ini dan membayangkan sosoknya untuk jadi suamiku pun tak pernah.
Prahara datang di bulan puasa sekitar akhir juli - awal agustus. Awal mula sudah ada janji di akhir minggu dengan mas joko untuk desain undangan bareng-bareng sama ketemu dengan ibuku untuk kita bertiga pengen konsep seperti apa di acara akad + resepsi di rumahku (calon mertuaku tidak ikut campur karena sudah sibuk sendiri dengan acara ngunduh mantu yang diadakan selang seminggu dari acara akad). Sehari sebelumnya, imbot (satu-satunya BFFku yang pria..wkwk) mengundang aku + ata + suprik untuk ke acara celebrating 25th pernikahan ayah ibunya (yang kita-kita juga kenal dan cukup dekat dengan orang tua imboth). imboth ngajak pacarnya waktu itu (sekarang sudah mantan,wkwk) yang dalam waktu dekat akan tunangan, imboth memintaku untuk mengajak Mas Joko. Tp Mas Joko ga mau bener-bener ga mau dan tetap konsisten untuk buat design undangan di rumah. Aku galau antara undangan orang tua imboth dan agenda buat design undangan. Kuputuskan kalo aku ikut acara orang tua imboth sampai buka puasa bersama saja jadi setelah tarawih bisa rundingan design dengan Mas Joko tetapi aku laporan ke Mas Joko kalau aku tidak ikut acaranya imboth. Entah instingnya calon suamiku yang tajam, aku setelah acara buka bersama, imboth dan pacarnya meminta untuk mencari wedang ronde. Dan memang model calon suamiku yang spontan dia menghubungiku seketika dan meminta untuk bertemu. Otomatis gelagapan dan bilang kalo ada di wedang ronde mak pari. Dia datang dan langsung bilang batal mau nikah karena melihat aku bohong apalagi soal agama (Whatttttttssss???!!!!) aku syok banget dan ga paham dengan jalan pikirannya calon suamiku. Aku hanya bisa nangis, diam dan entahlah kacau jalan pikiranku saat itu. Dia bener-beneh keukeuh untuk membatalkan pernikahan. Seminggu kemudia aku lapor dengan ibu calon mertuaku. Beliau juga syok dan aku wanti-wanti untuk tidak pikiran (karena beliau memiliki penyakit diabetesit) dan semoga mas joko berubah pikiran. Selang 10 hari, aku masih didiamin sama dia tetapi dia tetap berhubungan baik dengan ibuku. Alasan dia mau buat shock therapy ke aku biar tidak main-main dengan agama dan tidak semudah itu membatalkan janji. Kami baikan di hari ulang tahunku pada 1 Agustus 2013. Dia yang kebetulan habis training di jakarta dan membawa pulang oleh-oleh dari Jakarta dan memberi surprise ke aku.
Proses menjelang pernikahan ada aja cobaan yang harus kami lewati. Setelah lebaran Calon Suamiku batuk berdarah di rumah sakit paru salatiga hingga dua minggu. Dia Menderita TBC karena rontgen paru-parunya berkabut. Jadi harus mengkonsumsi obat harian secara rutin selama 6 bulan kedepan. dan Di awal Oktober ibu calon mertua masuk Rumah sakit karena gula darah naik hingga 560 dan badan kejang danda karena Mas Joko dari magelang naik motor lewat kopeng dan pikiran khawatir dengan ibu jadinya kecelakaan dan tabrakan dengan motor berlawanan arah. Alhamdulillah Mas Joko tidak kenapa-kenapa, hanya motornya yang mengalami kerusakan hingga perbaikan melebihi Rp. 1.000.000,-
Akhir Agustus prewed di daerah kopeng untuk mecari pegunungan pinus dan halama rumah dan kantor walikota. Akhirnya calon suamiku mau prewed yang sebelumnya uring-uringan ga mau prewed. Hahay.. hahaha
Acara sasrahan diadakan tanggal 26 September 2013. Yang seminggu sebelumnya ngebut mencari barang-barang yang diperlukan untuk sasrahan (memang calon suamiku itu spontanitas!fiuhhh..)
Daaannn... Proses yang ditunggu menuju tanggal 20 Oktober 2013. Prosesi akad dan resepsi...
To be continued.. :)
